PERJALANAN DUNIA

PERJALANAN DUNIA
     Perjalanan Dunia adalah rangkaian dari perjalanan kita menuju alam keabadian yang nantinya dari perjalanan ini kita kumpulkan bekal ke tempat abadi yang terdapat nikmat dan azab.

    Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh, Ayyuhal ikhwan hafidzoh kumullah, berkat nikat, rahmat serta hidayah Allah SWT kita masih diberikan nafas hingga detik ini dan tanpa suatu kekurangan apapun dan dan tentunya kita mengharapkan segala sesuatu yang kita yang kita kerjakan dihitung sebagai ibadah dihadapan Allah SWT. Ayyuhal ikwan hafidzoh kumullah pada kesempatan kali ini, akan mengulas sedikit tentang perjalanan Dunia

"Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu." (QS 57:20)

    dari pertanyaan diatas dan jawab dari alqur'an agar kita tidak lalai akan bagian dari perjalanan abadi. Di dunia ini adalah bagian dari perjalanan kita menuju tempat yang kekal dan abadi tempat yang dimana kelak hanya ada nikmat dan azab yang semua (nikmat dan azab) ini adalah buah yang kita hasilkan atau peroleh dari perjalanan ini, yang mana selama perjanan ini kita mengumpulkan bekal.

     Perjalanan Dunia ini banyak dijelaskan dalam Al-Qur'an dan hadist bahwa Dunia ini hanyalah tempat kita mampir untuk mencari bekal, dan dunia ini pula hanya tipuan belaka yang memberikan kenikmatan sementara, sedangkan kelak di kehidupan akhirat itulah yang akan memberikanmu kenikmatan dan azab yang abadi. Yang perlu dicermati disini yaitu akankah kita terlena atau tidak.

    Oleh karena itu orang-orang shaleh terdahulu sering memberikan nasihat dalam menjalani kehidupan di dunia ini yaitu "ambillah dunia itu secukupnya atau biasa disebut thasawuf" yang dimaksud disini anjuran mengambil secukupnya yaitu hanya dalam hal urusan duniawi saja agar supaya kamu tdak terlalu mencintai dunia ini yang menyebabkan kelalaian akan kehidupan akhirat. Mingkin sekilas akan timbul pertanyaan "Apakah kita tidak Boleh KAYA ?" Disini kita bukan berarti tidak boleh kaya, kita umat islam ini bahkan wajib kaya, mengingat rasul dan sahabat juga kaya semua. Lantas kalau kita kaya harta maka sudah dicontohkan oleh rasul dan sahabat dalam mengelolahnya nahhh yang ini baru ditiru "cara menjaga dan membelanjakannya".

     Di dunia ini seharusnya kita itu sibuk untuk mendapatkan bekal perjalanan yang abadi bekal amal yang kelak mendampingi kita. Oleh karena itu selagi kita masih diberi nafas maka patutlah kita mengerjakan kebaikan sekecil apapun siapa tau amal kecil tersebut dapat menyelamatkan kita kelak diakhirat. Dan yang perlu diingat agar kita di dunia tidak bertingkahlaku ngawur, maka ketahuilah Perbuatan Duniamu menentukan cara Matimu,