Menjaga Hak-hak Teman

Menjaga Hak-hak Teman

Assalamulaikum Warahmatullahi wabarakatuh, Ayyuhal Ikhwani Hafidzoh kumullah, berkat rahmat, nikmat serta hidayah Allah SWT.  Kita diberikan nikmat kesehatan sehingga bisa melakukan aktifitas normal seperti biasa dan tentunya berharap agar seluruh aktifitas yang kita lakukan ini mendapat ridho dari Allah SWT. Ayyuhal ikwan yg dirahmati Allah pada kesempatan kali ini ijinkanlah membahas tentang bab Menjaga Hak-hak Teman yang ditulis dalam kitab bidayatul hidayah karya imam besar Al-Ghazali yang diuraikan oleh pengasuh kami Ustd. Fahd Abdurahman.

    Perlu kita ketahui bersama menjaga hak teman ini merupakan bahan atau syarat ke-2 dalam etika  berteman, dimana pada bahasan sebelumnya yaitu “Mengetahui Syarat-syarat Berteman”.

    Maka disaat hubungan pertemanan jnj terjalin diantara kita, maka ketahuilah ada hal-hal yang harus kamu penuhi dan etikan berteman karena Rasulullah bersabda yang artinya “ Perumpamaan 2 orang yang bersaudara / berteman bagaikan kedua tangan dimana salah satu dari kedua tangan tersebut saling membasuhi tangan satu dengan yang lain “ perlu diketahui  tidak ada sekian banyak syariat dalam ajaran yang dibawa nabi atau pun yang tertera dalam kitab samawiyah yang lebih memperhatikan dalam urusan persaudaraan yang dijelaskan dalam agama islam dan Al-Qur’an” sampai Allah berfirman yang artinya “ Sesungguhnya orang yang beriman itu tidak lain yaitu Saudara “  ini menunjukkan betapa eratnya persaudaraan orang mukmin.

    Al Hasil disini pentingnya menjaga hak-hak teman sehingga rasulullah memberikan perumpamaan seperti “kedua tangan” dimana tangan tersebut saling membasuh tangan yang lain, saling menguatkan, saling membantu, apabila tangan kiri sakit maka tangan kanan selalu rela menggantikan atau mengangkat barang yang lebih berat daripada yang kiri.

    Suatu ketika rasulullah masuk ke tempat yang disitu banyak pepohonan kemudian beliau mengambil dari pepohonan tersebut 2 siwak dimana salah satu berbentuk bengkok dan satunya lurus, pada waktu itu didampingi oleh beberapa sahabat, kemudian beliau (rasulullah) memberikan siwaknya (siwak yang lurus) kepada sahabat tersebut dan beliau manahan siwak yang bengkok untuk dirinya, ini menunjukkan haknya persahabatan (mengalah), perlu diketahui “Mengalah dalam hal SELAIN ibadah itu sunnah” kalau dalam urusan ibadah maka kita harus berlomba-lomba untuk melakukan/mengerjakan. lanjut pada cerita, kemudian sahabat tadi berkata “ ya Rasulullah engkau lebih berhak mendapatkan siwak yang lurus dibandingkan saya !” Kemudian Rasulullah menjawab “ tidak seorangpun yang menemani seorang teman sekalipun dalam sesaat dari waktu siang ( perlu diketahui yang dimaksud dengan waktu siang ini menunjukkan waktu yang paking banyak seseorang berinteraksi dengan sesama atau itu hanya perumpamaan yang mengandung waktu 24 jam ) kecuali dia dipertanyakan tentang persahabatannya apakah dia memenuhi hal-hak Allah dalam persahabatan atau menyia-nyiakan” .  maka bisa diambil pelajaran apabila seorang teman mau menemanimu dalam kondisi apapun maka persahabatanmu itu baik, oleh karena itu berikan yang baik pula untuknya dan penuhilah hak-haknya kepada Allah SWT.

Maka ketahuilah kelak kamu akan dipertanyakan akan hak-hak Allah dalam persahabatanmu

Contoh : kamu mengajak temanmu berpergian menemanimu tanpa terasa teman kamu lali akan sholat atau teman kamu melakukan keburukan, maka ingatkanlah atau nasehati temanmu itu. Maka disinilah kamu memberikan hak-hak Allah dalam pertemananmu. Lantas bagaimana jika ajakan kita ditolak ??? Paling tidak kita telah mengingatkan dan kemudian perkara orang tersebut mau mengerjakan atau tidak berarti kamu sudah lepas akan tanggung jawabmu !.

Ketahuilah : Jika pertemananmu itu karena Allah maka Langgeng, Jika pertemenanmu tersebut tidak karena Allah maka akan cepat rusak

Pertemanan yang dimana hak-hak Allah yang menjadi kewajiban dilakukan akan menjadi bekal pertemanan tersebut.

Rasulullah bersabda “ tidak ada 2 orang yang bersahabat kecuali yang paling dicintai Allah yaitu yang lebih mengasihi kepada temannya.

Sekian penjelasan Bab Hak Teman, kita sambung kemudian di bahasan berikutnya.